GENERASI MILENIAL
Peranan Generasi Millennial Dalam Dunia Kerja Melalui
Informasi Digital
"Orang muda tidak selalu melakukan
apa yang diperintahkan. Tetapi jika mereka bisa melakukannya dan melakukan
sesuatu yang luar biasa, terkadang mereka lolos dari hukuman."
Pernah kah kalian mendengar sebuah kalimat ini?
Kalimat tersebut berasal dari “Rick Riordan” seorang penulis seri
terlaris versi New York Times. Kalimat tersebut merupakan bukti adanya
keberhasilan anak muda menghadapi permasalahan yang belum terpecahkan. Dan
menjadi bukti bahwa anak muda bisa berkreasi dan memimpin.
Hal ini berkaitan dengan tantangan dunia kerja dan pentingnya peran anak muda.
Sebelum kita bahas lebih dalam mengenai apa peranan dan bukti anak muda mampu berkreasi dan memimpin, kita akan mengenal ‘siapa sih yang dinamakan anak muda?’
Perlu kita ketahui bahwa Generasi sendiri adalah sekelompok orang
yang lahir sekitar waktu yang sama dan di besarkan di tempat yang sama.
Orang-orang dalam “kelompok kelahiran” ini menunjukkan karakteristik,
preferensi dan nilai moral yang serupa karena dibesarkan dalam zaman yang sama
dalam perjalanan hidup mereka. Generasi terbagi menjadi 6, salah satunya adalah
Milenial.
Milenial merupakan generasi yang terlahir pada tahun 1981 hingga 1996. Karakteristik milenials berbeda-beda untuk setiap wilayah dan juga individu, namun karakter milenials pada umumnya identik dengan kepiawaian dan kemahiran menggunakan teknologi digital, serta terlibat aktif dalam media sosial.
Jadi siapakah generasi milenial?
Itu sebabnya Generasi milenial disebut juga dengan peran terdepan perkembangan dunia karena mereka besar di zaman perkembangan informasi. Dengan karakter umum tersebut terbentuk lah karakter baru Generasi milenial dalam dunia kerja. Antara lain :
1. Mereka menginginkan keseimbangan dan fleksibilitas pekerjaan dan kehidupan
Prinsipnya “Work Hard, Play
Hard”, semakin keras mereka bekerja, maka semakin keras juga mereka
bermain-main untuk merasakan kesenangan hidup. Mereka percaya bahwa karier
adalah hal yang harus mereka fokuskan, namun di sisi lain mereka juga perlu
memiliki kehidupan pribadi yang menyenangkan
2.
Mereka menginginkan kemajuan karir
Kemajuan karier adalah hal yang
sangat dicita-citakan oleh para milenial. Mereka sangat menginginkan
kemajuan karier di dalam dunia kerja. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk memastikan bahwa perusahaan
tempat mereka bekerja sekarang memang menunjang peningkatan karier mereka di
masa mendatang.
Berdasarkan karakteristik para generasi milenial ini, ada beberapa tantangan yang masih harus dihadapi oleh para milenials.
Kemajuan Teknologi
Teknologi adalah sebuah kekuatan bagi tenaga kerja dalam menghadapi
persaingan saat ini maupun masa mendatang. Teknologi data dapat membantu
pekerjaan di segala industri menjadi lebih mudah. Hal ini tentu perlu menjadi keahlian utama bagi tenaga kerja dalam
mencari pekerjaan yang bergerak di bidang teknologi. Dengan mempelajari data
teknologi akan mendorong tenaga kerja untuk melatih pemikiran kritis dan
meningkatkan kreativitas.
Generasi milenial sering menganggap teknologi adalah tantangan dalam
dunia kerja. Hal ini disebabkan adanya
budaya kerja yang berbeda dengan gen
X dan baby boomers yang tidak
terlalu menguasai teknologi. Akibatnya, para milenials susah untuk membangun
kerja sama tim yang baik.
Sebabnya, milenials harus mampu menghadapi perbedaan kemampuan dengan rekan kerja dari generasi yang lain dan mampu mencari alternatif lain apabila perusahaan tidak dapat menyediakan fasilitas yang memadai.
Penyesuaian Pola Pikir
Milenials sering menerima penilaian positif dari masyarakat sekitar
yang membentuk sebuah pola pikir pada diri mereka sendiri bahwa mereka
‘istimewa.’ Karena generasi ini memiliki berbagai keahlian dan teknologi yang
generasi sebelumnya belum ada.
Pola pikir yang lincah sangat dibutuhkan oleh milenials karena dapat berdampak pada performa kerja di dunia profesionalitas, di mana mereka akan berusaha sekeras mungkin untuk mendapatkan hasil yang bisa diapresiasi. Dengan mudahnya informasi didapatkan pada era Millennium membuat generasi ini cepat berkembang dan mereka berpotensi memiliki persaingan yang ketat di antara generasi milenial.
Jika mereka mendapatkan hasil sebaliknya, generasi ini justru akan lebih cepat terpuruk dan menyerah. Oleh sebab itu, milenials harus mampu menyesuaikan pola pikir mereka dengan kondisi di tempat kerja. generasi millennial memiliki berbagai macam ciri yang berbeda dengan generasi sebelumnya, sehingga berdampak pada pola pikir mereka.
Dengan adanya tantangan dunia kerja pada era globalisasi ini, milenials mampu mengelola pasar melalui informasi digital. Bisa kita liat persaingan dunia kerja dalam beberapa bidang :1. Perdagangan
Sebagai kaum milenial sendiri mereka menginginkan kemudahan untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari dengan cepat dan terjangkau. Yaitu banyaknya aplikasi e-commerce.
Contoh :
Tokopedia, Shopee, Lazada, Zalora, Bukalapak
2. Transportasi
Beberapa
aplikasi yang menyediakan layanan moda transportasi dengan berbagai macam
pilihan seperti ojek online, taksi online.
Contoh :
Gojek, Grab, Bluebird, Maxim.
3. Kesehatan
Sebagian orang menginginkan waktu yang efisien dan memilih cara yang lebih mudah dalam berkonsultasi masalah kesehatan, dibandingkan dengan datang langsung ke klinik atau rumah sakit yang ada. Dengan adanya aplikasi/situs konsultasi online.
Contoh : Halodoc, Alodokter
Hal ini membuat pekerja milenials berkompetisi untuk membuka lapangan kerja serta inovasi dengan berkolaborasi bersama influencer maupun public figure. Sehingga terciptanya lapangan pekerjaan dan kebutuhan sehari – hari mudah di dapatkan.
Sumber :
https://www.ef.co.id/englishfirst/kids/blog/generasi-milenial-alfa-boomer/
https://www.qubisa.com/article/tantangan-generasi-milenial-dalam-dunia-kerja
https://gameplay.beon.co.id/pola-pikir-millennial-di-era-digital/